14.3.18

Gelar Bazar Pada 17 Maret 2018: Undana Bajawa Memupuk Spirit Kreativitas Mahasiswa

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano

Daftar Menu 

Pendidikan Di Luar Domisili (PDD) Undana Bajawa dari waktu ke waktu terus berbenah diri. Lembaga pendidikan tinggi yang kampus utamanya berada di Kupang itu, berkomitmen mewujudkan lembaga yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik namun juga menyeimbangkan mutu dengan spirit kreativitas mahasiswanya.

Kegiatan Bazar 2018 bertujuan memupuk semangat kreativitas seluruh civitas akademika yang selaras dengan tuntutan pasar kerja.Maka dari itu, pada hari Sabtu, 17 Maret 2018, PDD Undana Bajawa akan mengadakan kegiatan Bazar yang berlokasi di halaman gedung Inesina.Kegiatan Bazar akan berlangsung mulai Pukul 13.00 - 21.00 WITA. Bazar kali ini menawarkan beberapa paket makanan dan minuman seperti tampak pada selebran yang diedarkan (tercantum pada leaflet).

Kegiatan Bazar digelar atas inisiatif civitas akademika yang bertujuan penggalangan dana dan turut mendukung dalam safari promosi kampus ke sekolah-sekolah di berbagai daerah sekitar seperti ke wilayah Manggarai, Manggarai Timur dan juga Nagekeo dalam menyambut tahun akademik 2018/2019. Kegiatan Bazar ini diharapkan berdampak pada tersosialisasinya lembaga pendidikan tinggi negeri yang merupakan satu-satunya yang ada di kabupaten Ngada, tandas Ibu Vivi Mole selaku Kasie Tata Usaha PDD Undana Bajawa dalam rapat pembetukan panitia Bazar pada Senin, 12 Maret 2018 lalu.

Hal senada ditegaskan oleh Ibu Nony selaku ketua panitia penyelenggara Bazar 2018 bahwa antusias para civitas akademika dalam mempersiapkan kegiatan Bazar menunjukan bahwa PDD Undana Bajawa terus mendorong keberlangsungan penyelenggaraan lembaga tersebut melalui kegiatan-legiatan produktif sehingga dapat menarik minat para calon mahasiswa dan juga masyarakat sekitar untuk mendaftarkan putra/i mereka ke lembaga pendidikan tersebut.

Kegiatan Bazar ini juga sudah tentu dapat menumbuhkan semangat kerjasama (Team Work) baik bagi para dosen, pegawai dan terlebih bagi para mahasiswa/i dalam menumbuhkan spirit kreativitas untuk menghasilkan karya yang produktif dan berdaya guna baik bagi lembaga maupun bagi individu mahasiswa itu sendiri.

Kegiatan Bazar 2018 ini turut didukung oleh berbagai instansi baik instansin pemerintah maupun swasta serta para pemerharti pendidikan dengan mengajukan proposal yang telah dilakukan oleh panitia Bazar 2018, agar komponen yang ada di rung lingkup pemerintahan kabupaten Ngada dan juga masyarakat sekitar turut andil terhadap keberlangsungan penyelenggaraan PDD Undana Bajawa tersebut. Seluruh civitas PDD Undana Bajawa mengajak semua lapisan masyarakat di kota Bajawa dan sekitarnya untuk berpartisipasi dalam gelaran Bazar 2018 tersebut...Salam PDD Undana Bajawa, dari tanah Ngada untuk Indonesia.


12.3.18

SAGI (Traditional Boxing in Soa)

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano


Photo: Courtesy from Google.com


Sagi
Sagi is a traditional boxing ceremony held in sub-district Soa of Ngada Regency, East Nusa Tenggara Indonesia. It was a part of yearly thanksgiving celebration to the ancestors. In additional, Sagi was a means of communication, as well as strengthen the social bonds among the villagers.  This was a cultural attraction which has been passed on for generation. The event was held periodically on certain dates and move from one village to another. Sagi or traditional boxing also served the two men facing each other in the center of an open field by wearing the traditional sarongs with their upper body bared of a shall. The boxers’ hands were covered with a local kind of glove (Kepo). The Kepo was always made from palm fibers glued together with a sticky liquid made out of palm sap. A wild crowd gathers around the arena and cheer for their heroes. A strike was a strike back and did not hit when the boxers back each other. The Sagi action was about 2 until 3 minutes. The rounds depend on the readiness of the boxers. The event was starting from villages of Mengeruda, Piga, Tarawaja/wulilade, Libunio, Masu and Lo’a. This event was usually held from March until June as annually event. The series of ceremony must be done by the local leader called “Mori Raghu/Rawu Sagi”. The first step of ceremony was the local leader hung the Siri and Pinang  or areca nut called “Teo Heu” on a manghir made from wood  or (Ngadhu) and continued eating Siri pinang and get meals or (Nalo)
The ritual contained the singing in local language or (Tau Pata). The next part of time conducting the traditional dance (Dero) this ritual was singing and dancing as a mass ritual. The location was where the Dero conducting called (Loka) or a field for mass dancing. The Dero ran in one time in the evening. The villagers or the families used this moment for engaging the couple which done the ritual called (Idi Weti) or offered the Siri and Pinang (areca nut) as a symbol of engaging for the couple.  The next day, Sagi held in the inner part of village or (Kisanata). This area was used for the two groups on the east and west part of village (Ulu – Eko).

In Kisanata the Melo or Ie ye of the local boxers before getting fight to the other boxers. The personnel of Sagi ceremony were the boxers (Ata Sagi), two people as the guards (Sike/Zo) of the boxers. They have a responsibility the safety of the boxers. The Sike should be balanced and did not have a block of one boxer. They should be fair or neutral. The other one was a referee (Dheo Woe). He was as the leader on the match or Sagi. The closing ceremony was in the afternoon which cut the coconut (Kela Nio) called Sogo. In the Sogo time, the light should not be turned on. The Sogo means that the villagers wanted to know the harvest for the next year in a good or bad result. 
(Adapted from: https://indahnyaflores.blogspot.co.id/2013/04/tradisional).
 

Uang Bisa Dicari, Ilmu Bisa Digali, namun Kesempatan untuk Mengasihi Orang Tua Takkan Pernah Kembali

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano

#Copast

Di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya._

Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.

Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.

Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah”

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah.

Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.

_‘Orang tua’ bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. ‘Orang tua’ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita._

*_Mari kita merenungkan, apa yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita._*

Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.

Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja.

_Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya._
_Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, *“Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu"._*

Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja.

Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.

Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

_Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah: mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar._

_Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya._

Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

_Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti._

_UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali._

😭😭💕

1.3.18

Pengorbanan Para Pengikut Kristus

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano
#Repost Renungan Harian Kristen

BERIKUT INI KISAH AKHIR HIDUP PARA RASUL KRISTUS.

1.MATIUS.
Matius meninggal dunia karena disiksa dan di bunuh dengan pedang di Ethiopia .

2. MARKUS.
Markus meninggal dunia di Alexandria (Mesir) setelah badannya di seret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai ia menemukan ajalnya .

3. LUKAS.
Lukas meninggal dunia di gantung di Yunani setelah ia berkhotbah kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan .

4. YOHANES.
Yohanes digoreng dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih lanjut, maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah digoreng hidup-hidup, ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dan di asingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara . Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu sehingga ia bisa menulis kitab WAHYU. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali menjadi uskup di Edessa (Turki). Ia adalah satu-satunya Rasul yang bisa mencapai lanjut usia dan meninggal dengan tenang.

5. PETRUS.
Petrus telah di salib dengan kepala di bawah dan kaki diatas. Ia merasa tidak layak untuk mati dan di salib seperti Tuhan Yesus.

6. YAKOBUS.
Yakobus saudara tiri dari Tuhan Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, di lempar kebawah dari puncak bubungan Bait Allah, di tempat yang sama di mana setan membawa Yesus untuk dicobai. Ia meninggal dunia setelah di lempar dari tempat tersebut .

7. YAKOBUS ANAK ZEBEDEUS.
Yakobus anak Zebedeus adalah nelayan dan murid pertama Yesus yg dipanggil, kepalanya dipenggal di Yerussalem. Pada saat-saat disiksapun, ia tidak pernah menyangkal Tuhan Yesus, bahkan ia berusaha berkhotbah terus bukan hanya kepada tawanan lainnya saja bahkan kepada orang yang menghukum dan meyiksa dia dengan kejamnya sehingga akhirnya orang Romawi itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukan sekedar hanya untuk menyaksikan, melainkan juga untuk turut di hukum dan di penggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau menjalani hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil berdoa, itu adalah doanya yg terakhir sebelum ia mati dipenggal bersama Yakobus sebagai orang Kristen.

8. BARTOLOMEUS.
Bartolomeus yang lebih dikenal sebagai Natanael, ia menjadi misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman cambuk sehingga semua kulitnya menjadi hancur dan terlepas .

9. ANDREAS.
Andreas juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan di ikat disalib. Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yg turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah di ucapkan oleh Andreas sebelum meninggal dunia : “Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul, dimana saya bisa turut merasakan saat-saat disiksa dan disalib seperti Yesus”. Pada saat dicambuk ia tidak henti-hentinya berkhotbah terus hingga ajal.

10. THOMAS.
Thomas dilempar ke dalam perapian, tetapi karena masih tetap hidup, ia dihujani dengan tombak hingga mati. Dia mati di India.

11. YUDAS.
Yudas saudaranya Tuhan Yesus dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk mengingkari Yesus.

12. MATIAS.
Matias adalah Rasul pengganti Yudas Iskariot. Matias mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.

13. PAULUS.
Paulus disiksa degan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaisar Nero di Roma pada tahun 67. Rasul Paulus adalah yang paling lama mengalami masa siksaan di penjara. Kebanyakan suratnya dibuat dan dikirim dari penjara.

#RenunganHarianKristen