7.11.22

Makna Ritual "Ka Are Po'o" Bagi Masyarakat Adat Siga Rembu Ratewati

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano

Foto insert oleh Yanto Ndopo

  Tata adat dan tradisi masyarakat adat Tanah Siga Rembu Ratewati di Tugasoki Desa Ekoae Kecamatan Wewaria Kab. Ende memili rangkaian upacara dalam kalender adat tahunan. Salah satu ritualnya adalah Po,o. Ritual ini dilaksanakan setelah upacara Nggua Mbera (upacara syukur panen). (Baca juga https://waracyprianoratewati.blogspot.com/2020/10/tugas-dan-fungsi-mosa-laki-puu-dalam.html)

  Upacara Po'o tersurat makna di mana kepercayaan masyarakat setempat bahwa seluruh para penggarap di tanah ulayat Siga Rembu wajib mempersembahkan sesajen bagi para leluhur dan juga roh jahat serta roh baik yang mendiami lahan atau kebun. Ritual ini dilaksanakan sekali  dalam satu musim tanam pada tahun tersebut. Adapun ungkapan dalam bahasa setempat "Pati ka ata mata no'o nitu pa'i leka uma rema". Upacara ini sebagai tanda memulainya musim tanam. Para penggarap sudah diperbolehkan untuk menanam padi, jagung atau kacang-kacangan pada lahan  atau ladang yang telah disiapkan. Upacara Po'o  sebagai ritual pendinginan atau menyejukan hawa dan bara api di lahan pada masa persiapannya atau "Sewu petu pera bera, tedo we tembu bhondo, wesa wela atau semua bara panas dan hawa dapat dipadamkan dan panasnya terik matahari didinginkan, agar berbagai jenis tanaman yang ditanam dan bibit yang ditabur dapat tumbuh dengan subur dan sehat dan mememberikan hasil panenan melimpah. Sesajen atau upeti yang harus dipersembahkan yakni"manu eko, moke boti, are wati" satu ekor ayam,  satu botol arak dan beras. Upacara ini merupakan ritual tahunan yang wajib dilaksanakan oleh para tetua adat bersama para penggarap atau dilaksanakan sama halnya dengan upacara Nggua Mbera.(Baca juga https://waracyprianoratewati.blogspot.com/2018/07/upacara-nggua-mbera-06-07-2018.html

   Adapun cara memasak nasi dalam bambu atau po'o yakni siapkan bambu yang dibagi seruas bambu. beras dimasukan dalam anyaman dari daun pinang atau daun kelapa (wunu keu atau wunu nio) lalu dimasukan dalam bambu selanjutnya dibakar di bara api yang bernyala. Demikian juga daging ayam dimasak dalam bambu biasanya masakan berkuah. Pada saat memakan nasi bambu biasanya disajikan juga minuman tradisional (moke) atau arak yaitu minuman yang dihasilkan dari pohon enau  yang diminum secara bersama sebagai tradisi adat yang dilaksanakan oleh semua penggarap. Dalam ritual ini, para tetua adat juga menyampaikan himbauan dan juga larangan bagi seluruh penggarap terkait hak dan kewajibannya di tanh ulayat Siga Rembu.  

    Ritual ini diakhiri dengan upacara "solo gana"  atau seruas ruas bambu yang digunakan untuk memasak nasi yang dibelah menjadi dua bagia yang sama besar kemudian dilemparkan setinggi kepala dan dibiarkan jatuh ke tanah dengan keyakinan jika belahan bambu terbuka maka hasil panen akan melimpah dalam musim tanam tahun ini dan jika belahan bambu tertutup maka kelaparan atau hasil panen kurang melimpah melanda masyarakat adat di tanah ulayat tersebut. Demikian gambaran singkat upacara adat Po'o atau ka are po'o bagi masyarakat adat Siga Rembu Ria,Watu Rembu Bewa.

Para  Tetua adat ritual Po'o  pada 7 November 2022








No comments: