1/06/18

Paroki Salib Suci Soa:Bersama SEKAMI Kita Berbagi Sukacita Injil Dalam Kebinekaan

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano


Foto insert: Anak Sekami sedang berkunjung ke rumah salah satu keluarga di Stasi Kebangkitan Mengeruda Paroki Salib Suci Soa


Membangun kehidupan iman katholik bukan seperti membalikkan telapak tangan, namun membutuhkan komitmen dan proses panjang.Kehidupan iman senantiasa tumbuh dan hidup dalam kebersamaan (Keluarga, Komunitas Basis atau Paroki). Pola tumbuh dan kembang iman yang baik tidak terlepas dari pola pembinaan yang baik dan dijalankan secara kontinu sebagai bagian dari proses pendewasaan iman baik secara pribadi maupun secara bersama-sama.Maka setiap tahun gereja katolik memperingati hari penamampakan Tuhan (Epifani) yang menfokuskan pada partisipasi anak-anak dalam semua rangkai perayaan yand dirayakan secara bersama-sama.

Maka hari ini 07 Januari 2018 gereja sejagat merayakan hari raya penampakan Tuhan atau pesta 3 raja/majus dan bersamaan merayakan "Hari Anak Misionaris Se dunia yang ke 175. Hal ini juga dirayakan dengan meriah di paroki Salib Suci Soa, kevikepan Bajawa Keuskupan Agung Ende. Dalam perayaan Ekaristi mengangkat tema "Bersama Sekami Kita berbagi Sukacita Injil dalam Kebinekaan) sebagai bagian dari tema besar Hari Anak Misioner Ke 175. perayaan ekaristi dipimpin oleh RD Hanz Ze, ribuan anak SEKAMI, animator/animatris serta para katekis memadati gereja Paroki. Para petugas liturgi dalam perayaan ini semuanya adalah anak SEKAMI termasuk SEKAMI junior (JPA) serta diiringi koor yang sangat meriah dari kelompok paduan suara SMPN Satap 2 Libunio Soa.Perayaan Ekaristi berlangsung dimulai pada pukul 08.00 pagi sebagai bagian dari misa ke 2 dan dikhususkan bagi anak SEKAMI.

Pembinaan dan pertumbuhan iman senantiasa beranjak sejak dini yang salah satunya melalui Serikat Kepausan Anak Misioner Indonesia (SEKAMI) yang merupakan basis pembinaan Orang Muda Katholik (OMK) sebagai generasi gereja yang dari waktu ke waktu terus berkembang seturut perubahan zaman. Misi SEKAMI adalah anak membantu anak secara harafiahnya ( Children Helping Children) Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K). Hal ini senada dengan apa yang ditegaskan oleh RD Hanz dalam homilinya bahwa penghayatan iman akan Kristus tergambar jelas dalam relasi yang baik atara anak dan orang tua, orang tua dengan masyarakat yang semuanya merupakan wujud nyata kasih Allah kepada kita manusia.

Anak SEKAMI hendaklah menjadi bintang bagi semua anggota keluarga untuk menemukan bayi Yesus yang lahir di kandang hina.Gambaran ini jelas sebagaimana yang dialami oleh para sarjana atau 3 raja dari timur; Melkior, Baltazar dan Gaspar yang mewakili 3 benua yakni Eropa, Asia dan Afrika. Ini merupakan rahasia Allah yang tersingkap kepada kita manusia bahwa emas, kemenyan dan umur sebagai wujud usaha manusia yang sifatnya fana dan kelak kita mengembalikan kepada sang Kuasa Pemberi hidup karena harta sesungguhnya adalah rahmat dan kasih Tuhan yang tak berkesudahan. Pada bagian akhir homilinya RD Hanz menuturkan bahwa hendaknya kita mencontohi sikap penyerahan diri secara total para sarjana yang telah mengambil jalan lain demi menghindari rencana Heredes untuk membunuh bayi Yesus.Kita hendaknya pula mengambil cara hidup baru, menghindari segala nafsu sesat yang menjerumuskan kita dalam lumpur dosa.

Dari rangkaian perayaan ekaristi ini dilanjutkan dengan kunjungan 3 raja kepada seluruh keluarga yang tersebar di masing - masing stasi. Anak SEKAMI sangat antisias mengunjungi keluarga - keluarga diiringi dengan doa.Mereka memberikan kabar sukacita dengan menuliskan C+M+B yang merupakan singkatan dari ke 3 sarjana yakni Caspar, Melkhior dan Baltazar namun ada yang berarti singkatan dari bahasa Latin yakni Christus Mensionem Benedicat artinya Semoga Kristus Memberkati Rumah ini.

(Terima kasih sudah membaca, Catatan para orang tua SEKAMI paroki Salib Suci Soa) Jika anda ingin mengetahui leboih jauh tentang makna pesta 3 raja dan tradisinya, maka bacalah artikel di bawah ini.



Mengapa tradisi memberkati rumah dengan kapur?
(Main source: Catholic Account)

Gereja Katolik sangat kaya dengan tradisi dan simbol iman, dan dengan setia terhadap tradisi, kita berupaya melestarikan iman Kristiani juga. Salah satunya yang masih populer di benua Amerika dan Eropa adalah tradisi memberkati rumah dengan kapur. Kok bisa? Simak ulasan berikut ini yuk!

Sudah menjadi tradisi di Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani (dirayakan setiap tanggal 6 Januari, atau bisa digeser ke hari Minggu terdekat), pastor paroki akan memberkati kapur, air suci, dan garam yang akan dibagikan kepada masing-masing keluarga. Nah setelah mendapatkan kapur, air suci, dan garam, para keluarga akan pulang ke rumah masing-masing dan memberkati rumah mereka dengan air suci dan garam, kemudian menuliskan "20+C+M+B+18" dengan kapur di palang pintu masuk. Biasanya yang memimpin upacara singkat ini adalah kepala keluarga.

APA MAKSUD HURUF DAN ANGKA TERSEBUT?

20 dan 18 adalah angka tahun saat ini, jadi kita tuliskan sesuai angka tahun saat ini. C, M, B adalah singkatan dari ketiga nama Para Majus, yakni Caspar, Melchior, dan Balthasar. Namun di sisi lain huruf-huruf tersebut merupakan singkatan dari bahasa Latin "Christus Mansionem Benedicat", yang berarti "Semoga Kristus memberkati rumah ini". Lambang "+" sendiri merupakan lambang Salib.

BUAT APA ADA TRADISI INI?
Sederhana, yakni sebagai wujud penghayatan iman kita serta permohonan kita kepada Allah supaya melindungi rumah kita dari kekuatan si jahat. Selain itu menandai palang pintu dengan kapur yang telah diberkati menandai komitmen keluarga untuk selalu menyambut Kristus dalam seluruh kehidupan keluarga, baik dalam suka maupun duka sepanjang tahun.

RUMUSAN UPACARA
* Pemberkatan Kapur
I: Pertolongan kita dalam nama Tuhan
U: Yang menjadikan langit dan Bumi.
I: Tuhan sertamu.
U: Dan sertamu juga.

Marilah berdoa,
Ya Tuhan, berkatilah kapur tulis ini sehingga dapat dipergunakan sebagai sarana keselamatan bagi umat-Mu. Semoga melalui pertolongan Nama-Mu yang kudus, Kristus berkenan memberkati rumah umat-Mu yang dengan penuh iman menandai pintu rumahnya dengan menggunakan kapur ini. Kiranya melalui perantaraan orang kudus-Mu, Caspar, Melchior, dan Balthasar, umat-Mu memperoleh perlindungan, kesehatan, dan kesejahteraan baik jiwa maupun raganya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. (*kapur diperciki air suci)

* Ketika menuliskan "20+C+M+B+18", bacalah doa ini:
Tiga orang Majus, Caspar, Melchior, dan Balthasar mengikuti bintang menuju Anak Allah yang menjadi manusia 2018 tahun yang lalu. Semoga Kristus memberkati rumah kami dan senantiasa bersama kami sepanjang tahun ini. Amin.

* Kemudian bacalah doa ini:
Berkatilah ya Tuhan, rumah umat-Mu sehingga di dalamnya terdapat kesehatan, kemurnian, keteguhan, kerendahan hati, kebaikan dan keramahan, ketaatan dan ketakwaan kepada perintah-Mu, serta ucapan syukur senantiasa dilambungkan kepada-Mu Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Semoga berkat-Mu senantiasa menaungi dan tetap tinggal di dalam rumah dan mereka yang akan menempatinya. Kiranya rumah dan keluarga umat-Mu Kau mampukan menjadi saluran berkat dan kasih-Mu kepada siapapun yang akan berkunjung serta sesama di sekitarnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

(Sumber rumusan doa dari rumusan doa pemberkatan kapur yang dibagikan di Kapel Kanisius Menteng)

✥ Instaurare Omnia in Christo ✥

No comments: