12/26/19

Bagiku Hari Ini Merupakan Pesta St.Siprianus Bukan Stefanus

VOXRATEWATI.Com. By Wara Cypriano

Foto insert: Koleksi Pribadi

Hari ini tepatnya 26 Desember gereja  sejagat merayakan pesta St. Stefanus yang dikenal sebagai martir pertama dalam tradisi gereja Katolik. Momen bersejarah nan penuh makna ini pun lahirlah seorang bayi mungil di sebuah kampung kecil tepatnya di dusun Tugasoki Desa Ekoae Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende. Peristiwa kelahiran pada 36 tahun yang silam tentu menghadirkan sukacita berlimpah bagi keluarganya.

Kelahiran bayi mungil yang lahir pada hari ini merupakan kabar gembira untuk mengenang kembali bagaimana peristiwa kehidupan yang dialaminya. Seraya menyatakan syukur dan pujian bagi Tuhan maka kelahiran dipandang sebagai anugerah terindah yang patut disyukuri dalam hidup ini. Karena kelahiran merupakan sebuah wujud dan buah dari cinta dan kasih sebagai awal dari kehidupan baru.

Peristiwa kelahiran bayi yang dialami oleh keluarga tentu saja memiliki  nama yang harus disematkan kepada seorang bayi. Pemberian nama bayi biasanya didasarkan pada  kalender liturgi sesuai amanat gereja agar anak tersebut menjiwai santo atau santa sebagai pelindungnya (patron saint). Namun berbeda dengan peristiwa hari ini. Walau tidak sesuai dengan nama santo dalam kalender liturgi gereja Katolik tetapi momen kelahiran tetap membawa kedamaian bagi keluarganya apalagi sedang diwarnai dengan suasana gemerlapnya natal Kristus Sang Emanuel yang lahir di tengah-tengah kita.

Nama bayi yang lahir hari ini adalah Siprianus bukan Stefanus. Sekali lagi, pemberian nama Siprianus sebetulnya tidaklah tepat karena tanggal 26 Desember dalam kalender liturgi, gereja Katolik merayakan pesta St. Stefanus. Sedangkan peringatan St. Siprianus dan St. Kornelius jatuh pada tanggal 16 September. Namun, apa boleh dikata nama itu telah dimeterai melalui sakramen permandian yang merupakan peristiwa inisiasi menjadi anggota gereja umat Allah yang kudus Katolik dn apostolik.

Kedua Orang tua memberikannya nama Siprianus tentu memiliki alasan. Sebenarnya, alasannya cukup sederhana, di mana nama Stefanus di kampung kecil itu cukup banyak, maka nama Stefanus diganti dengan Siprianus. Teringat pada suatu senja, tepatnya di hari natal ke dua pada 26 Desember beberapa tahun silam, di kala anak itu beranjak dewasa. Ia pun bertanya dalam bahasa daerah Ende Lio, 'Bapa, ta apa aku na naja Siprianus iwa si Stefanus'? artiya 'Bapak, mengapa nama saya Siprianus bukan Stefanus?..."Dema naja kau Stefanus berarti 'naja pai kau Fanu' tapi Naja kau nebu na Siprianu iwa si Stefanu' kalau namamu Stefanus berarti nama panggilnya Fanu, tapi sekarang namamu itu Siprianus jadi disapa Nus, Kata seorang Bapak yang merupakan ayah dari bayi itu dengan aksen bahasa Lio yang selalu menghilangkan huruf terakhir dari kata yang diucapkannya. 

Sambil tersenyum anak itu pun menjawab, "oh ya...Santo pelindung saya  adalah Siprianus bukan Stefanus". Maka hari ini merupakan hari kelahiranku, walau umat sejagat memperingati St. Stefanus namun aku tetap merayakan hari kelahiranku dengan pelindung St. Siprianus. "Aku harus memaknai hari ini sebagai momen bersejarah dalam iman akan rahmat kelahiran dan kehidupan yang telah aku terima" tandas anak itu. "Mulai hari ini juga, engkau perlu menyadari bahwa Peristiwa kematian St. Stefanus menjadi peristiwa kehidupan bagimu" tegas Bapak dari anak itu. Sekali lagi, selamat merayakan hari kelahiranmu SIPRIANUS, sehingga nama kamu bukan STEFANUS. 

Catatan lepas di hari kelahiranku, Siprianus Wara
#26Desember1983
#36
Selamat merayakan Pesta St. Stefanus Martir pertama, Damai Kristus menyertai kita sekalian. Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang!

No comments: